Yang lebih tabah dari hujan bulan Juni
adalah
gadis pencinta
yang tak pernah tahu
bahwa ada yang merindunya
karena
tak seperti perindu lainnya
pria itu tak pernah mencarinya…
Sebuah balasan untuk puisi Sapardi Djoko Damono, “Hujan Bulan Juni” dan Khrisna Pabichara, “Suatu Malam Ketika Aku Merindumu”
Hujan Bulan Juni
Sapardi Djoko Damono
tak ada yang lebih tabah
dari hujan bulan juni
dirahasiakannya rintik rindunya
kepada pohon berbunga itu
tak ada yang lebih bijak
dari hujan bulan juni
dihapusnya jejak-jejak kakinya
yang ragu-ragu di jalan itu
tak ada yang lebih arif
dari hujan bulan juni
dibiarkannya yang tak terucapkan
diserap akar pohon bunga itu
Suatu Malam ketika Aku Merindumu
Khrisna Pabichara
Tak seperti perindu lainnya
aku takkan mencarimu
Karena kamu telah kutemukan
di hatiku,
tempat yang sarat hanya
olehmu